Senin, 05 Agustus 2013


Sekilas Perbedaan Sunni dan Syiah


Mungkin sering kita alami ketika hendak mendaftar di suatu situs atau forum tertentu, pada saat mengisikan data religion, lalu memilih muslim lantas kita akan dihadapkan pada pilihan apakah kita termasuk muslim sunni atau muslim syiah..

Rasanya sebagian besar agan-agan sekalian sudah tau harus memilih muslim yang mana. Tapi ane pikir tidak sedikit juga agan-agan yang bingung dengan pilihan itu karena tidak tau perbedaan diantara keduanya..


Nah jadi disini ane ingin coba berbagi sedikit ilmu dengan harapan dapat menambah pengetahuan agan-agan sekalian, jadi klo suatu saat ada orang nanya kita bisa jawab..

Apa perbedaan antara Sunni dan Syiah?
Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Sunni dengan Syiah dianggap sekedar dalam masalahperbedaan Furu’iyah (cabang-cabang agama), seperti perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Safi’i dengan Madzhab Maliki.

Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah, mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan?

Oleh karena itu, disaat Sunni bangun melawan serangan Syiah, mereka menjadi penonton dan tidak ikut berkiprah. Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah. Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya terbatas pada apa yang mereka ketahui.

Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah. Disamping kebiasaan berkomentar, sebelum memahami persoalan yang sebenarnya.Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang sering berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzahab Syafi’i.

Rukun Iman syiah berbeda dengan rukun Iman sunni, rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitabhadistnya juga berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur’an mereka juga berbeda dengan Al-Qur’an sunni.

Apabila ada dari ulama syiah yang mengatakan bahwa Al-Qur’annya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan.Sehingga kerapkali ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah mengatakan : Bahwa Syiah adalah satu agama tersendiri.

Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan sebagian dari perbedaan antara aqidah Sunni dan Syiah
Ahlussunnah : Rukun Islam sunni ada 5:
a) Syahadatain
b) As-Sholah
c) As-Shoum
d) Az-Zakah
e) Al-Haj

Syiah : Rukun Islam Syiah juga ada 5 tapi berbeda:
a) As-Sholah
b) As-Shoum
c) Az-Zakah
d) Al-Haj
e) Al wilayah
Ahlussunnah : Rukun Iman sunni ada 6:
a) Iman kepada Allah
b) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
d) Iman kepada Rasul Nya
e) Iman kepada Yaumil Akhir/hari kiamat
f) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.

Syiah : Rukun Iman Syiah ada 5:
a) At-Tauhid
b) An Nubuwwah
c) Al Imamah
d) Al Adlu
e) Al Ma’ad
Ahlussunnah : Dua kalimat syahadat

Syiah : Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam syiah.
Ahlussunnah : Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.

Syiah : Percaya kepada dua belas imam-imam syiah, termasuk rukun iman. Karenanya orang yang tidak beriman kepada dua belas imam syiah dianggap sesat
Ahlussunnah : Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
a) Abu Bakar
b) Umar
c) Utsman
d) Ali

Syiah : Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh Syiah. Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib
Ahlussunnah : Para sahabat adalah golongan yang mulia dan tidak boleh dicaci

Syiah : Syiah berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai’at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.
Ahlussunnah : Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati. Beliau adalah Ummul Mu’minin.

Syiah : Siti Aisyah difitnah dan dikafirkan.
Ahlussunnah : Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah :
a) Bukhari
b) Muslim
c) Abu Daud
d) Turmudzi
e) Ibnu Majah
f) An Nasa’i
(kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana).

Syiah : Kitab-kitab Syiah ada empat :
a) Al Kaafi
b) Al Istibshor
c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih
d) Att Tahdziib
(Kitab-kitab tersebut tidak beredar).
Ahlussunnah : Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya. Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya.

Syiah : Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah. Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.
Ahlussunnah : Mut’ah (nikah kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram.

Syiah : Mut’ah sangat dianjurkan dan hukumnya halal
Ahlussunnah : Khamer/arak tidak suci.

Syiah : Khamer/arak suci.
Ahlussunnah : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci.

Syiah : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.
Ahlussunnah : Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.

Syiah : Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri membatalkan shalat.
Ahlussunnah : Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah.

Syiah : Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah/batal shalatnya.
Ahlussunnah : Shalat jama’ diperbolehkan bagi orang yang bepergian dan bagi orang yang mempunyai udzur syar’i.

Syiah : Shalat jama’ diperbolehkan walaupun tanpa alasan apapun. Jadi seringkali kaum syiah shalat tiga kali sehari.
Ahlussunnah : Shalat Dhuha disunnahkan.

Syiah : Shalat Dhuha tidak dibenarkan.

Demikian telah dituliskan beberapa perbedaan antara aqidah Sunni dan aqidah Syiah. Harapannya semoga agan dapat memahami benar-benar perbedaan tersebut dan jadi tergerak untuk mempelajari lebih jauh lagi. Selanjutnya agan sendiri yang mengambil keputusan dan sikap.

Sebenarnya yang terpenting dari keterangan-keterangan diatas adalah agar masyarakat memahami benar-benar bahwa perbedaan yang ada antara Ahlussunnah dengan Syiah itu, disamping dalam Furuu’ (cabang-cabang agama) juga dalam Ushuul (pokok/dasar agama)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar