Selasa, 04 Desember 2012

10 Manfaat Karena Bersyukur


Ada dua nikmat yang seringkali dilupakan manusia, yaitu nikmat kesempatan dan nikmat kesehatan. Kedua nikmat tersebut baru terasa penting ketika dia hilang dari genggaman.

Kita baru merasakan nikmatnya waktu luang ketika kita tengah dilanda kesibukan. Kita baru merasakan betapa besarnya anugerah masa muda ketika kita sudah tua renta. Kita pun akan merasakan nikmatnya sehat setelah kita sakit, nikmatnya mata normal setelah mata terserang penyakit rabun, nikmatnya lidah yang sehat setelah sariawan, dan seterusnya.



Tapi meski diremehkan, nyatanya manfaat pandai bersyukur itu memang tak main-main. Simak 10 manfaat lain dari sikap ini, terutama bagi kesehatan seseorang seperti dikutip dari huffingtonpost.


1. Menjaga kesehatan mental remaja
    Remaja yang pandai bersyukur tentulah lebih bahagia. Selain itu mereka juga 
    dikenal memiliki pandangan yang lebih baik terhadap hidupnya, bertingkah laku 
    lebih baik di sekolah hingga lebih bisa diharapkan ketimbang teman-temannya yang 
    kurang bersyukur.

    "Lebih pandai bersyukur mungkin adalah hal yang diperlukan oleh masyarakat kita 
    untuk menumbuhkan generasi yang siap membuat perbedaan pada dunia," kata 
    peneliti Giacomo Bono, PhD, seorang profesor psikologi dari California State 
    University.

2. Meningkatkan kesejahteraan
    Sebuah studi pada tahun 2003 yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and
    Social Psychology, rajin bersyukur dapat mendorong kesejahteraan seseorang. 
    Pandangan hidup orang yang melakukannya pun jadi lebih cerah serta 
    memunculkan hal-hal positif yang lebih besar pada orang tersebut.

3. Nilai akademis yang lebih baik
    Siswa sekolah menengah yang pandai bersyukur terbukti memiliki nilai akademik 
    yang lebih bagus, termasuk dalam hal integrasi sosial dan kepuasan terhadap hidup 
    daripada rekan-rekan mereka yang kurang bersyukur. Hal ini diungkap sebuah studi 
    pada tahun 2010 yang ditampilkan dalam Journal of Happiness Studies.

    Peneliti juga menemukan bahwa remaja yang pandai bersyukur lebih jarang 
    mengalami depresi atau mudah cemburu.

    "Lagipula jika dikombinasikan dengan studi sebelumnya, penggambaran manfaat  
    rasa syukur itu lebih jelas terlihat saat remaja," ungkap peneliti.

4. Menjadi teman yang lebih baik bagi orang lain
    Berdasarkan sebuah studi pada tahun 2003 dalam Journal of Personality and Social 
    Psychology, rasa syukur juga dilaporkan dapat mendorong perilaku sosial yang 
    positif seperti membantu orang lain yang tertimpa masalah atau memberikan 
    dukungan emosional pada orang lain.

5. Tidur lebih nyenyak
    Menuliskan berbagai hal yang patut disyukuri sebelum beranjak tidur dapat 
    membantu seseorang tertidur lebih nyenyak. Fakta ini diungkap sebuah studi yang 
    dipublikasikan dalam jurnal Applied Psychology: Health and Well-Being.

    Secara spesifik, peneliti menemukan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu
    15 menit untuk menuangkan segala hal yang mereka syukuri ke dalam sebuah jurnal
    sebelum tidur maka orang yang bersangkutan akan lebih cepat tertidur dan tidur 
    lebih lama.

6. Memperkuat hubungan dengan pasangan
    Sebuah studi yang ditampilkan dalam jurnal Personal Relationship mengungkapkan  
    bahwa mensyukuri setiap hal terkecil yang dilakukan pasangan membuat hubungan 
    seseorang dengan pasangannya dijamin akan lebih kuat.

    Sama halnya jika Anda membuat jurnal tentang segala hal yang Anda syukuri dari 
    pasangan karena hal itu juga akan memberikan dampak positif bagi hubungan.

7. Menjaga kesehatan jantung
    Pada tahun 1995, sebuah studi yang dipublikasikan dalam American Journal of 
    Cardiology menunjukkan bahwa apresiasi dan emosi positif dapat dikaitkan dengan 
    perubahan variabilitas detak jantung. Hal ini dianggap bermanfaat dalam terapi 
    pengobatan hipertensi dan mengurangi kemungkinan kematian mendadak pada 
    pasien gagal jantung kongestif dan penyakit jantung koroner.

8. Memperkuat moral tim
    Atlit yang pandai bersyukur lebih sedikit mengalami kelelahan dan lebih banyak  
    mendapatkan kepuasan hidup, termasuk kepuasan terhadap kinerja timnya.

9. Sistem kekebalan yang lebih sehat
    Rasa syukur juga dikatakan berkaitan dengan optimisme sehingga mendorong   
    sistem kekebalan tubuh menjadi lebih sehat.

    Salah satunya dibuktikan oleh sebuah studi dari University of Utah yang  
    menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan hukum yang stres namun tetap optimis 
    terbukti memiliki lebih banyak sel-sel darah yang meningkatkan kesehatan sistem 
    kekebalan ketimbang rekan-rekan mereka yang pesimis.

10.Mencegah emosi negatif akibat datangnya musibah
     WebMD melaporkan bahwa musibah dapat mendorong munculnya rasa syukur dan 
     hal itu dapat meningkatkan perasaan saling memiliki sekaligus menurunkan stres.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar