Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramid di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, kerana di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin sobat-sobat bertanya-tanya, keajaiban apakah itu?
Haiwan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul haiwan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida ‘Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Haiwan ini akan keluar di akhir zaman ketika rosaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka haiwan bumi. Konon khabarnya, dari Makkah, atau yang lain sebagaimana akan datang perinciannya. Haiwan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu “. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/49]
Haiwan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kamu akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, haiwan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbit matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia “. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Daud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-, mengapa sampai pokok ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu-berkata,
“Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:” Adalah dahulu Rasulullah-Shollallahu’ alaihi wasallam-berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah – shollallahu ‘alaihi wasallam-turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut “. [HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu-berkata:
“Dulu Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang kurma itu pun merintih. Maka Nabi-Shollallahu ‘alaihi wasallam-mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang kurma itu (untuk menenangkannya) “. [HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
Haiwan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul haiwan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang dinyatakan dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,
“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.
Mufassir Negeri Syam, Abul Fida ‘Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Haiwan ini akan keluar di akhir zaman ketika rosaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka haiwan bumi. Konon khabarnya, dari Makkah, atau yang lain sebagaimana akan datang perinciannya. Haiwan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu “. [Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/49]
Haiwan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda,
“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kamu akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, haiwan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbit matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia “. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Daud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-, mengapa sampai pokok ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu-berkata,
“Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:” Adalah dahulu Rasulullah-Shollallahu’ alaihi wasallam-berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah – shollallahu ‘alaihi wasallam-turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut “. [HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu-berkata:
“Dulu Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang kurma itu pun merintih. Maka Nabi-Shollallahu ‘alaihi wasallam-mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang kurma itu (untuk menenangkannya) “. [HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
Batu mengucap salam
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”. [HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)] .
Pengaduan Seekor unta
Manusia adalah makhluk yang mempunyai perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan haiwan pun memilikinya. Oleh kerana itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada haiwan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu-berkata, “Pada suatu hari Rasulullah-Shallallahu’ alaihi wasallam-pernah supaya aku membonceng dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk ke dalam kebun laki-laki Ansar. Tiba tiba ada seekor unta. Tatkala Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-melihatnya, maka unta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke pundaknya dan tulang telinganya, maka tenanglah unta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik unta ini, unta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “unta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-bersabda:
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, kerana ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahawa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Daud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya'la dalam Al-Musnad (3 / 8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala'il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup boleh berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadis berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:
“Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-pun memakan sebahagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda, “Angkatlah tangan kalian, kerana kambing panggang ini mengkhabarkan kepadaku bahawa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro ‘bin Ma’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-menghantar (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu “. Kemudian Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau, “Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus “. [HR. Abu Daud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahui adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita fikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Kerana Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda:
“Kamu akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang di antara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah-berkata, “Dalam hadis ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadis ini (menunjukkan) bahawa benda-benda itu berbicara secara hakikat “. [Lihat Fathul Bari (6/610)]
Semut Memberi Arahan
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang haiwan-haiwan yang berbicara dengan haiwan yang lain. Semua itu hanyalah cerita rekaan belaka dan omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya haiwan yang berbicara kepada haiwan yang lain, bahkan memberi arahan, seperti seorang komander pasukan yang memberikan perintah. Haiwan yang memberi arahan tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata:” Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata “. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa kerana (mendengar) kata-kata semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang soleh “. (QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh kerana itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kukuh di hati kaum muslimin
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”. [HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)] .
Pengaduan Seekor unta
Manusia adalah makhluk yang mempunyai perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan haiwan pun memilikinya. Oleh kerana itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada haiwan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-mengungkapkan perasaannya.
Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu-berkata, “Pada suatu hari Rasulullah-Shallallahu’ alaihi wasallam-pernah supaya aku membonceng dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk ke dalam kebun laki-laki Ansar. Tiba tiba ada seekor unta. Tatkala Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-melihatnya, maka unta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke pundaknya dan tulang telinganya, maka tenanglah unta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik unta ini, unta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “unta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wasallam-bersabda:
“Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, kerana ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahawa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Daud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya'la dalam Al-Musnad (3 / 8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala'il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]
Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup boleh berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadis berikut:
Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu-berkata:
“Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-pun memakan sebahagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda, “Angkatlah tangan kalian, kerana kambing panggang ini mengkhabarkan kepadaku bahawa dia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro ‘bin Ma’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-menghantar (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu “. Kemudian Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau, “Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus “. [HR. Abu Daud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahui adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita fikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah-Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Kerana Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.
Rasulullah-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-bersabda:
“Kamu akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang di antara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]
Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah-berkata, “Dalam hadis ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadis ini (menunjukkan) bahawa benda-benda itu berbicara secara hakikat “. [Lihat Fathul Bari (6/610)]
Semut Memberi Arahan
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang haiwan-haiwan yang berbicara dengan haiwan yang lain. Semua itu hanyalah cerita rekaan belaka dan omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya haiwan yang berbicara kepada haiwan yang lain, bahkan memberi arahan, seperti seorang komander pasukan yang memberikan perintah. Haiwan yang memberi arahan tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,
“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata:” Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata “. Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tenteranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tenteranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa kerana (mendengar) kata-kata semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang soleh “. (QS.An-Naml: 16-19).
Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi-Shallallahu ‘alaihi wa sallam-sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh kerana itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kukuh di hati kaum muslimin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar