Kamis, 02 Agustus 2012

SEKILAS PROFIL KEPEMIMPINAN MAHMOUD AHMADINEJAD








Semoga Repost ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, Aamiin. . .

Lahir di desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 100 km dari Teheran, sebagai putra seorang pandai besi, keluarganya pindah ke Teheran saat dia berusia satu tahun. Dia meraih gelar doktor dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.



Sebelum menjabat sebagai presiden Iran beliau adalah walikota Teheran,periode 2003-2005. Teheran, ibukota Iran, kota dengan sejuta paradoks, memiliki populasi hampir dua kali lipat dari Jakarta, yaitu sebesar 16 juta penduduk. Untuk bisa menjadi walikota dari ibukota negara tentu sudah merupakan prestasi tersendiri mengingat betapa Iran adalah negara yang dikuasai oleh para mullah.

Ia bukanlah ulama bersorban, tokoh revolusi, dan karir birokrasinya kurang dari 10 tahun. Beliau tinggal di gang buntu, maniak bola, tak punya sofa di rumahnya, dan kemana-mana dengan mobil Peugeot tahun 1977. Penampilannya sendiri jauh dari menarik untuk dijadikan gosip, apalagi jadi selebriti. Rambutnya kusam seperti tidak pernah merasakan sampo dan sepatunya itu-itu terus, bolong disana-sini, mirip alas kaki tukang sapu jalanan di belantara Jakarta. Dalam tempo setahun pertanyaan tentang kemampuannya memimpin terjawab.

Warga Teheran menemukan bahwa walikotanya sebagai pejabat yang bangga bisa menyapu sendiri jalan-jalan kota, gatal tangannya jika ada selokan yang mampet dan turun tangan untuk membersihkannya sendiri, menyetir sendiri mobilnya ke kantor dan bekerja hingga dini hari sekedar untuk memastikan bahwa Teheran dapat mejadi lebih nyaman untuk ditinggali. “Saya bangga bisa menyapu jalanan di Teheran.” Katanya tanpa berusaha untuk tampil sok sederhana. Di belahan dunia lain sosoknya mungkin dapat dijadikan reality show atau bahkan aliran kepercayaan baru.

Sejak hari pertama menjabat ia langsung mengadakan kebijakan yang bersifat religius seperti memisahkan lift bagi laki-laki dan perempuan (ini tentu menarik hati para wanita di Teheran), menggandakan pinjaman lunak bagi pasangan muda yang hendak menikah dari 6 juta rial menjadi 12 juta rial, pembagian sup gratis bagi orang miskin setiap pekan, dan menjadikan rumah dinas walikota sebagai museum publik!

Ia sendiri memilih tinggal di rumah pribadinya di kawasan Narmak yang miskin yang hanya berukuran luas 170 m persegi. Ia bahkan melarang pemberian sajian pisang bagi tamu walikota mengingat pisang merupakan buah yang sangat mahal dan bisa berharga 6000 rupiah per bijinya. Ia juga menunjukkan dirinya sebagai pekerja keras yang sengaja memperpanjang jam kerjanya agar dapat menerima warga kota yang ingin mengadu. Namun salah satu keberhasilannya yang dirasakan oleh warga kota Teheran adalah spesialisasinya sebagai seorang doktor di bidang manajemen transportasi dan lalu lintas perkotaan. Sekedar untuk diketahui, kemacetan kota Teheran begitu parahnya sehingga saya pernah dikirimi salah satu foto lelucon dari berbagai belahan dunia dengan judul “Only in _Equot; . salah satunya dari Teheran dengan judul “Only in Teheran” dengan foto kemacetan lalu lintasnya yang bisa bikin penduduk Jakarta menertawakan kemacetan lalu lintas di kotanya. Secara dramatis ia berhasil menekan tingkat kemacetan di Teheran dengan mencopot lampu-lampu di perempatan jalan besar dan mengubahnya menjadi jalur putar balik yang sangat efektif.

Setalah menjabat dua tahun sebagai walikota Teheran ia masuk dalam finalis pemilihan walikota terbaik dunia World Mayor 2005 dari 550 walikota yang masuk nominasi. Hanya sembilan yang dari Asia, termasuk Ahamdinejad.

Tapi itu baru awal cerita. Pada tangagl 24 Juni 2005 ia menjadi bahan pembicaraan seluruh dunia karena berhasil menjadi presiden Iran setelah mengkanvaskan ulama-cum-mlliter Ali Hashemi Rafsanjani dalam pemilihan umum. Bagaimana mungkin padahal pada awal kampanye namanya bahkan tidak masuk hitungan karena yang maju adalah para tokoh yang memiliki hampir segalanya dibandingkan dengannya? Dalam jajak pendapat awal kampanye dari delapan calon presiden yang bersaing, Akbar hasyemi afsanjani, Ali Larijani, Ahmadinejad, Mehdi Karrubi, Mohammed Bhager Galibaf, Mohsen Meharalizadeh, Mohsen Rezai, dan Mostafa Min, popularitas Ahmadinejad paling buncit.

Pada masa kampanye ketika para kontestan mengorek sakunya dalam-dalam untuk menarik perhatian massa, Ahmadinejad bahkan tidak sanggup untuk mencetak foto-foto dan atributnya sebagai calon presiden. Sebagaiwalikota ia menyumbangkan semua gajinya dan hidup dengan gajinya sebagai dosen. Ia tidak mampu untuk mengeluarkan uang sepeser pun untuk kampanye! Sebaliknya ia justru menghantam para calon presiden yang menggunakan dana ratusan milyar untuk berkampanye atau yang bagi-bagi uang untuk menarik simpati rakyat. Pada pemilu putaran pertama keanehan terjadi, Nama Ahmadinejad menyodok ke tempat ketiga. Di atasnya dua dedengkot politik yang jauh lebih senior di atasnya, Akbar Hashemi Rafsanjani dan Mahdi Karrubi. Rafsanjani tetap menjadi favorit untuk memenangi pemilu ini mengingat reputasi dan tangguhnya mesin politiknya. Tapi rakyat Iran punya rencana dan harapan lain, Ahmadinejad memenangi pemilu dengan 61 % sedangkan Rafsanjani hanya 35%. Logika real politik dibikin jungkir balik olehnya.

Ahmadinejad memang penuh dengan kontroversi. Ia presiden yang tidak berasal dari mullah yang selama puluhan tahun telah mendominasi hampir semua pos kekuasaan di Iran, status quo yang sangat dominan. Ia juga bukan berasal dari elit yang dekat dengan kekuasaan, tidak memiliki track-record sebagai politisi, dan hanya memiliki modal asketisme, yang untuk standar Iran pun sudah menyolok. Ia seorang revolusioner sejati sebagaimana halnya dengan Imam Khomeini dengan kedahsyatan aura yang
berbeda.

Jika Imam Khomeini tampil mistis dan sufistis, Ahamdinejad justru tampil sangat merakyat, mudah dijangkau siapapun, mudah dipahami dan diteladani. Ia adalah sosok Khomeini yang jauh lebih mudah untuk dipahami dan diteladani. Ia adalah figur idola dalam kehidupan nyata.Seorang ‘satria piningit’ yang mewujud dalam sosok nyata. Sebagaimana mentornya, ia tidak terpengaruh oleh kekuasaan. Kekuasaan seolah tidak menyentuh karakter-karakter terdalamnya. Ia seolah memiliki ‘kepribadian ganda’, di satu sisi ia bisa bertarung keras untuk merebut dan mengelola kekuasaan, dan di sisi lain ia bertarung sama kerasnya menolak segenap pengaruh kekuasaan agar tidak mempengaruhi batinnya.

Tidak bisa tidak, dengan karakter yang demikian kompleks itu seorang revolusioner macam Ahmadinejad memang ditakdirkan untuk membuat banyak kejutan dan drama pada dunia. Ia memangkas semua biaya dan fasilitas kedinasan yang tidak sine-qua-non terutama dengan urusan pribadi. Dalam pandangannya, untuk mewujudkan masyarakat Islam yang maju dan sejahtera, pejabat negara haruslah memiliki standar hidup yang sama dengan rakyat kebanyakan., mencerminkan kehidupan nyata dari masyarakatnya, dan tidak hidup di menara gading. Ia menetapkan PPN baru bagi orang-orang kaya dan mengunakan dananya untuk membangun perumahan bagi rakyat miskin. Ia membawa ‘uang minyak ke piring-piring orang miskin’ dengan program “Reza Love Fund” (Reza adalah Imam ke delapan kaum Syiah) dengan mengalokasikan 1,3 milyar dollar untuk program bantuan bagi kalangan muda untuk menikah, memulai usaha baru, dan membeli rumah.

Meski mengagumi Imam Khomeini dan hidup asketis tidak berarti ia konservatif. Ia bahkan tampil moderat. Ketika ditanya apakah ia akan mengekang penggunaan jilbab yang kurang Islami di kalangan remaja Teheran, ia menjawab,:”Orang cenderung berpikir bahwa kembali ke nilai-nilai revolusioner itu hanya urusan memakai jilbab yang baik. Masalah sejati bangsa ini adalah lapangan kerja dan perumahan untuk semua, bukan apa yang harus dipakai.”

Meski telah terpilih menjadi presiden ia sama sekali tidak mengubah penampilannya. Ia tetap tampil bersahaja dan jauh dari pamor kepresidenan. Pada salah satu acara dengan kalangan mahasiswa salah satu peserta menanyakan penampilannya yang tidak menunjukkan tampang presiden tersebut. Dengan lugas ia menjawab : “Tapi saya punya tampang pelayan. Dan saya hanya ingin menjadi pelayan rakyat.” Air mata saya mengalir membaca ini. Subhanallah! Alangkah rendah hatinya pemimpin satu ini. Tak salah jika ia dicintai oleh bagitu banyak mahluk Tuhan di seluruh muka bumi.
TAHUKAH ANDA?

Kini, di manakah Presiden Iran saat ini tinggal?
Tetap di rumahnya yang jelek (dinding luarnya masih bata, belum ditembok) di kawasan Teheran timur. Petugas keamanan terpaksa membuat posko keamanan di ujung jalan, mendata semua tetangga termasuk sanak famili mereka, sehingga orang-orang yang keluar masuk jalan kecil itu bisa dimonitor. Terakhir, mau tahu apa isi press release pertama Presiden Iran yang baru terpilih itu?

Isinya: Semua pihak dihimbau untuk tidak memasang iklan ucapan selamat di koran-koran dan semua kantor dilarang memasang foto presiden!

Presiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:

“Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?”
Jawabnya: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:

“Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”

Berikut adalah sekilas gambaran Ahmadinejad yang belum tentu orang ketahui, dan insya Allah menjadikan pelajaran berharga bagi sahabat /rekan-rekan akhi dan ukhti yang membacanya. Insya Allah. :
Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang sangat tinggi nilainya itu kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.
Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.
Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.
Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran.Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.
Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.
Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis,belum lagi secara minyak dan pertahanan. Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan,ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya,ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan. Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.
Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden? Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi. Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.
Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka.
Bahkan ketika suara azan berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa 14. Saat mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh.

Di samping itu, tuduhan miring dari berbagai media barat yang ingin menghancurkan Iran sekaligus membunuh citranya, semakin membuat figur ini menjadi mercusuar dunia. Khususnya, dari kelompok Muslim, anti kapitalis dan penduduk dunia ketiga yang tertindas. Bagaimana tidak? Kepiawaiannya dalam berpolitik dan berdiplomasi menjadi bukti bahwa ia bisa membaca seluruh gerak-gerik musuhnya. Empat tindakan Ahmedinejad ini adalah bukti dan jelas mencukupi, yaitu:

Pertama
Pemerintah Amerika dan sekutunya ingin menuduh Ahmedinejad sebagai Muslim fanatik dan radikal, tapi orang ini malah duduk dan bersahabat dengan para pemimpin dunia yang kebanyakannya justru non-Muslim.

Kedua
Pemerintah Amerika dan sekutunya ingin membuat Iran sebagai negara yang seolah-olah tidak menghargai kebebasan, tapi figur Presiden Iran ini malah membuat bloger interaktif yang bisa di akses oleh seluruh masyarakat internasional, kapan saja dan dari manapun juga.

Ketiga
Pemerintah Amerika bersama sekutunya dan juga kaki tangannya, yakni para muslim-zionis, berusaha untuk memperkeruh keadaan kaum Muslim di seluruh pelosok dunia dengan mengangkat isu Sunni-Syiah. Tujuannya agar timbul ketegangan dan jarak antar sesama kaum Muslim. Tapi pada saat ketegangan Sunni dan Syiah tengah dipanaskan oleh musuh-musuh Islam, figur ini malah sonjo-sonjo ke negara Saudi Arabia yang menjadi poros ideologi bagi kaum Taliban.

Keempat
Pemerintah Amerika dan sekutunya ingin membuat kesan bahwa Ahmedinejad rasialis, terutama atas pernyataannya yang kontroversial seputar holocoust. Tapi figur ini malah membuat seminar internasional tentang sejarah bangsa Israel yang dihadiri oleh semua pihak, termasuk yang mendukung zionisme dan juga masyarakat Israel yang justru anti-zionis.

Adel el-Gogary (ketua Pusat Jurnalis Arab, penterjemah buku dari Ahmadinejad: Rajulun fii Qalbil’asashifah Ahmadinejad: Presiden Berhati Jernih ) menyebut presiden yang mantan aktivis itu sebagai sosok ”perpaduan tiga pribadi dari tiga zaman” . Dalam salah satu paragraf, Adel menulis, ”Ketika menyaksikan Presiden Ahmadinejad di layar televisi beberapa jam setelah terpilih sebagai presiden Iran, tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya untuk menghubungkannya dengan almarhum Presiden Jamal Abdel Nasr.” Adel memotret Ahmadinejad sebagai ”seorang laki-laki yang bersatu pada dirinya antara wawasan keislaman, sifat patriotisme Husain bin Ali r.a, kesabaran Mahatma Gandhi dan keberanian Abdul Nasr.

*Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, saat beliau memegang tampuk pemerintahan kaum Muslimin di Kufah, kaum Muslim hidup berkecukupan karena pajak dan harta rampasan dari negara-negara yang berhasil ditaklukan melimpah ke negerinya.

Umat Islam tidak kekurangan makanan dan berpakaian serba indah. Namun sang pemimpin Ali bin Abi Thalib tetap mengenakan pakaian tua yang sudah lusuh dan penuh tambalan. Ketika ditanya mengapa beliau berpakaian seperti itu,

Ali bin Abi Thalib menjawab, “Dengan pakaian seperti ini hati merasa takut dan pikiran merasa sederhana. Sesungguhnya,dunia ini dan akhirat nanti saling bermusuhan dan arah jalannya berbeda. Barang siapa mencintai dunia, akan membenci akhirat dan menjadi musuhnya. Keadaan ini ibarat Timur dan Barat. Apabila seseorang berjalan mendekati yang satu, maka ia akan menjauh dari yang lainnya…”

Perkataan Amirul Mukminin ini mengisyaratkan, bahwa beliau sangat berhati-hati menggunakan harta negara. Meski sebagai pemimpin bisa saja beliau membelanjakan harta negara itu untuk keperluan dirinya, namun kesederhanaan hidup beliau mencegahnya melakukan hal itu.




==================================================

Berikut terlampir pula beberapa dokumentasi Seorang Presiden Iran yang terpilih dua kali hingga periode ini :













*Well, finally untuk Indonesia negeri ku tercinta, aku rindu dengan sosok pemimpin yang seperti ini, just wondering “kali aja ada naturalisasi presiden, jadi Bapak Mahmoud Ahmadinejad bisa merevitalisasi indahnya negeri ini”, ehehe AYO para anak bangsa, bangkit ya! Prosperity For Indonesia! Aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar